Penerimaan Bea Masuk dan Cukai sampai Bulan Maret 2022 sebesar Rp. 86.017.141.950,00 (tercapai 23,95% dari total target 2022)


Blitar (30/06) - Pada tanggal 29 sampai dengan 30 Juni lalu, secara berturut-turut Bea Cukai Blitar mengadakan Sosialisasi bertemakan Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal “Membangun Kemitraan Usaha dengan Dukungan Fasilitas Kepabeanan untuk Meningkatkan Iklim Investasi dan Kemudahan Berusaha di Kota Blitar”. Acara diadakan di 2 tempat yang berbeda secara berurutana di Aula Sasana Praja Walikota Blitar dan dilanjutkan keesokan harinya di Aula Hotel Puri Perdana. Acara tersebut merupakan hasil kerjasama antara Bea Cukai Blitar dengan Pemerintah Kota Blitar.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, acara dikuti oleh sekitar 25 orang pelaku usaha se-Kota Blitar. Di hari pertama acara diawali dengan sambutan oleh Walikota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa produk-produk UMKM di Kota Blitar sangat layak dan memiliki potensi untuk bersaing dengan produk luar negeri.”Produk UMKM di Kota Blitar, khususnya di sektor kerajinan memang sangat diminati di mancanegara, sebagai contoh produk kendang yang ada di Sentul. Namun, saya ingin mendorong kepada para pelaku usaha yang lain untuk bisa mengeskpor hasil produksinya. Untuk itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mencetak pelaku-pelaku usaha lain yang siap ekspor dan tentunya dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Bea Cukai.”jelasnya.

Memasuki acara inti, Akhiyat Mujayin selaku Kepala KPPBC TMP C Blitar menegaskan bahwa Bea Cukai Blitar siap untuk memberikan asistensi kepada pelaku-pelaku usaha UMKM yang berkenan untuk mengekspor hasil produksinya ke luar negeri.”Bea Cukai memiliki 3 misi penting namun yang paling utama adalah memfasilitasi perdagangan dan industri dalam negeri. Bea Cukai Blitar telah membuka Klinik Ekspor di dua tempat yaitu, di front desk Kantor bea Cukai Blitar dan Kantor Bantu Bea Cukai Tulungagung. Dengan adanya Klinik Ekspor ini saya harap Bea Cukai dapat memberikan arahan, asistensi dan fasilitas kepada pelaku usaha sampai akhirnya dapat ekspor.”terangnya.


Selanjutnya, acara terakhir dibawakan oleh pemateri berikutnya yakni Ketua Lapenkop (Lembaga Pendidikan Koperasi) Jawa Timur, Mohammad Faishol Chusni. Beliau memberikan motivasi kepada para pelaku usaha agar tahan banting dalam menjalankan usaha apapun yang digeluti sekarang.”Dalam menjalankan usaha, ketika orang ditanya hambatan apa yang paling sering dihadapi pasti kebanyakan orang akan menjawab modal, marketing, relasi dan sebagainya. Padahal modal yang paling utama dalam menjalankan usaha adalah mental. Maka dari itu yang ingin saya sampaikan adalah mental pengusaha harus kuat dan tahan uji. Jatuh bangkit lagi begitu seterusnya pasti akan ada saatnya untuk sukses.”pungkasnya.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama. Melalui kegiatan tersebut yang menjadi harapan kedepan adalah sinergi antara pemerintah Daerah dan Bea Cukai dapat terjalin dengan baik demi memajukan perekonomian daerah khususnya di Kota Blitar.



Posting Komentar